Ambon, - Sebanyak 375 peserta akan berebut kursi Universitas Islam Negeri AM. Sangadji Ambon. Data ini disampaikan Sekertaris Panitia, Darwis Amin, M.Si. Dari data yang bisa diakses, peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan Kabupaten di Propinsi Maluku.
Tercatat dalam data panitia yang diperoleh Web FEBI, ada peserta yang berasal dari 13 daerah lain di luar Propinsi Maluku. Ke-13 daerah itu terdiri dari, 2 peserta berasal dari Jakarta, 3 peserta dari Jawa Barat, 3 peserta dari Jawa Timur, 1 peserta dari Kepulauan Riau, 2 peserta dari Nusa tenggara Barat, 2 peserta dari Papua Barat, 3 peserta dari Jawa Timur, 2 peserta dari Jawa Tengah, 1 peserta dari Propinsi Banten, 6 peserta dari Sulawesi Selatan, 1 peserta dari Sulawesi Utara, 2 peserta dari Sulawesi Tenggara, 2 peserta dari Kalimantan Timur, 1 peserta dari Nusa Tenggara Timur, 1 peserta dari Aceh, 1 peserta dari Sumatera Barat, 3 peserta dari Maluku Utara, dan sisanya tersebar di wilayah Kabupaten se-Maluku.
Sejak Senin (09/06/2025) pagi, peserta dibekali tata cara masuk dan ujian yang diberikan panitia penerimaan mahasiswa baru. Berdasarkan data yang diterima, ujian akan dilaksanakan di Gedung Pendidikan Terpadu dan dibagi dalam 3 sesi berisikan 40 peserta dalam satu ruangan. “Peserta sudah kami bagi dalam tiga sesi dan akan berlangsung di gedung Pendidikan Terpadu”, ujar Darwis Amin.
Sementara itu daya tampung mahasiswa baru yang menjadi kuota UIN AM. Sangadji tahun 2025 sebanyak 999 orang yang disebar pada 27 Program Studi. Sedikitnya 3 program studi mendapat jatah 53 orang, yakni Ekonomi Syariah, Hukum Pidana Islam, dan Pendidikan Agama Islam. Sementara 24 Prodi lainnya, masing-masing mendapat jatah 35 orang.
Pada tahun 2025 UM-PTKIN diselenggarakan secara luring di PTKIN Titik Lokasi Ujian yang dipilih oleh peserta dan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE). SSE adalah aplikasi ujian yang menggunakan komputer (PC/Laptop). Melalui SSE, pelaksanaan ujian tidak lagi menggunakan kertas (paperless), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban.
Pada UM-PTKIN, Kementerian Agama RI, meluncurkan maskot dengan nama NOAH (Never Out of Amazing Hope), dengan prinsip Representasi Keberagaman - Menghargai Identitas Lokal - Semangat Persatuan - Kesadaran Keberagaman. (han95)